Pendengar yang baik kah saya ?


Apakah Anda sudah merasa menjadi pendengar yang baik sehingga yakin bahwa orang lain tentu nyaman bercerita kepada Anda ? Atau sebaliknya ?
Setelah diberi pertanyaan seperti ini, saya juga bertanya-tanya terhadap diri sendiri, pendengar baikkah saya?
Ternyata ada beberapa hal yang membuat kita tergolong menjadi pendengar yang baik, berikut adalah adab mendengarkan orang lain:


1.      Diam dan mendengarkan sehingga ucapan tidak bercampur baur dan sulit dipahami. Diam disini artinya kita tidak sedang melakukan kegiatan lain atau sibuk sendiri sehingga focus kita terbagi dua. Jadi tidak cukup hanya mendengarkan saja, tapi juga diam dan memperhatikan apa yang  diucapkannya dengan sungguh-sungguh. Si pembicara tentu merasa kurang nyaman saat sedang menceritakan sesuatu sedang kita sedang asyik dengan dunia kita sendiri.
“Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)”

2.     Tidak memotong pembicaraan. Cobalah untuk tidak menghentikan dan memotong pembicaraan sahabat/lawan bicara sedang ia belum menuntaskan apa yang diucapkannya (selama tidak mengandung perkataan buruk/hina).

3.      Tidak memalingkan wajah , membelakanginya, atau mencuekinya. Usakahan untuk menghormati si pembicara dengan tidak memalingkan wajah bahkan membelakanginya, meskipun kita merasa apa yang diucapkannya terkesan kurang menarik ataupun bahasanya kurang indah dan kurang lancar. Selain tidak sopan, ini juga dapat membuat si pembicara merasa tersinggung. Berilah respon-respon kecil, seperti mengangguk, menggelengkan kepala, tersenyum, atau komentar-komentar pendek seperti oh ya? Bagus sekali, dsb. Hal tersebut merupakan ciri-ciri pendengar yang ‘hidup’.


4.      Tidak merasa dalam hatinya bahwa ia lebih tahu dari yang berbicara. Meskipun kita lebih tahu tentang apa yang dibicarakan sahabat/lawan bicara , tidak perlu diperlihatkan karena itu menampakkan kesombongan kita, dengarkan saja hingga selesai. Ini juga akan membuat si pembicara tidak nyaman dan  merasa direndahkan. Rasulullah bersabda :
“Kesombongan adalah sikap angkuh kepada kebenaran dan meremehkan orang lain.

Biarkan dia merasa bangga dengan prestasi atau pengalamnnya meskipun Anda punya prestasi atau pengalaman yg lebih hebat darinya.
“Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya. (HR. Ath-Thabrani)”

“Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad)”

5.      Mendengarkan dengan tulus. Tuluslah menjadi pendengar bagi orang lain , jangan berpura-pura sebagai pendengar yang baik. Kepura-puraan akan merendahkanmu.




,
     "Hidup itu Indah. Tak perlu kau ketahui alasan dari semua kejadian tapi yakinlah bahwa memang ada alasan dibalik itu semua"

1 comment: